Netralpost.com, Lhokseumawe – Dalam rangka mendukung hasil panen yang optimal, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe bersama Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara menggelar pelatihan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) kepada sekitar 40 petani bawang merah dan cabai merah di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani untuk menjaga produktivitas pangan sehingga dapat menjaga pasokan di masyarakat dan mendukung pengendalian inflasi daerah. (25/9/2025)
Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, A. Haris, S.Sos, M.Si dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yan Ramerta Putra. Pada sambutannya, Sekda Kota Lhokseumawe mengapresiasi dan penghargaan setinggi – tingginya kepada Bank Indonesia yang telah menginisiasi kegiatan ini.
Pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam membangun sinergi antara lembaga pemerintah, Bank Indonesia, dan kelompok tani, guna memperkuat ketahanan pangan sekaligus menstabilkan harga komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi, yaitu cabai merah dan bawang merah.
Harapannya pelatihan ini mampu menerapkan ilmu, sehingga produksi pertanian dapat meningkat secara berkelanjut, biaya produksi bisa ditekan dan kesejahteraan petani semakin baik yang dapat berdampak positif bagi petani. Hadir juga Kepala Dinas Kelautan Perikanan, Pertanian, dan Pangan Kota Lhokseumawe dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara yang menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya penguatan ketahanan pangan daerah.
Dalam pelatihan ini, dihadirkan narasumber, yaitu Ade Ryan Muarif, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kota Lhokseumawe dan Sdr. Dedy Mahadi. SP , Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, yang kompeten di bidang pengendalian OPT bawang merah dan cabai merah sebagai komoditas penyumbang inflasi utama di daerah. Melalui materi yang disampaikan, para petani mendapatkan pemahaman mendalam terkait pengembangan budidaya, identifikasi, pencegahan, serta pengendalian hama dan penyakit tanaman secara tepat, efektif, dan ramah lingkungan.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe menegaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini merupakan bagian langkah strategis BI Lhokseumawe dalam upaya pengendalian inflasi melalui keterjagaan pasokan.
“BI sangat mendukung sekali kegiatan sinergi pelatihan hari ini. Dengan kegiatan ini, petani bisa mengimplementasikan pengendalian OPT dan hasil panen cabai merah dan bawang merah di Lhokseumawe dan Aceh Utara dapat maksimal sehingga pasokan di masyarakat memadai dan tingkat inflasi terkendali.”.
Pelatihan ini merupakan bagian dari sinergi BI Lhokseumawe bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lhokseumawe dan Aceh Utara untuk pengendalian inflasi melalui penguatan sisi produksi yang mendukung menjaga ketersediaan pasokan. Hal ini sejalan dengan berjangka strategi 4K, yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif. Ke depan, kegiatan serupa akan terus digalakkan agar petani semaki adaptif menghadapi tantangan iklim, serangan OPT, maupun dinamika harga pangan.