Netralpost.com, Aceh Utara – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) menegaskan komitmennya untuk terus menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat dan pemangku kepentingan di sekitar perusahaan. Sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas), (2/10/2025).
PIM memiliki peran penting dan strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasionalmelalui produksi pupuk urea, pupuk NPK, amoniak, hingga H2O2.
Selain menjalankan fungsi utama dalam menjaga ketersediaan pupuk bagi sektor
pertanian, PIM juga berpartisipasi aktif dalam berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Program-program tersebut senantiasa disinergikan dengan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Aceh melalui Bappeda, sehingga pelaksanaannya sejalan dengan prioritas pembangunan daerah.
Dalam menjalankan program sosial dan pemberdayaan masyarakat, PIM mengacu pada jalur komunikasi resmi bersama para Geuchik, Muspika Kecamatan, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Provinsi. Khusus bagi masyarakat terdampak, perusahaan telah melakukan pembinaan berkelanjutan melalui Forum Geuchik dan Muspika.
Perusahaan juga menegaskan berbagai hal yang disuarakan oleh berbagai kalangan termasuk oleh Komunitas Gusuran Industri Fertilizer (KGIF) pada dasarnya telah dilakukan PIM melalui mekanisme resmi. Seluruh langkah perusahaan selalu dijalankansecara terukur, transparan, dan sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga tetap
menghormati kewenangan pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, maupun provinsi.“PIM senantiasa berkomitmen menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitar.
Kamipercaya bahwa komunikasi dan koordinasi resmi bersama pemerintah desa,kecamatan,kabupaten, dan provinsi adalah jalan terbaik untuk mewujudkan sinergi. Apayang diminta oleh kelompok masyarakat sebenarnya sudah dijalankan oleh perusahaan sesuai jalur resmi,” ujar Saiful Rakjab, VP Komunikasi & Administrasi Korporat PT Pupuk Iskandar muda.
Untuk mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia, PIM menjalin kerjasama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh di bawahKementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan berbagaiprogram pelatihan.
Upaya ini diharapkan melahirkan tenaga terampil yang siapmenghadapi dunia kerja serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Sementara
untuk kebutuhan tenaga kerja alih daya, perusahaan bekerja sama dengan mitra
profesional berpengalaman agar seluruh proses berjalan transparan.
Melalui berbagai langkah tersebut, PIM berkomitmen tidak hanya berkontribusi padaketahanan pangan nasional, tetapi juga pada pembangunan sosial-ekonomi Aceh. Sinergi antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah daerah diyakini sebagai kunciuntuk menciptakan iklim kondusif serta pertumbuhan berkelanjutan bagi semua pihak.